a. Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". data dapat berupa catatan – catatan dalam
kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam database.
b. Pengolahan data adalah pengubahan atau
transformasi symbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan
kegunaannya. Pemrosesan data ini sering
menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis.
Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika
dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi,
c. Database merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan pada hardware computer dan
digunakan software untuk memanipulasinya.
2.
Terdapat
dua jenis alat penyimpanan data file yang digunakan, yaitu:
a. Piranti Akses Serial ( Sequential Access Storage
Device atau SASD).
a) Contoh:
peralatan yang termasuk jenis ini adalah magnetic tape dan pita magnetic.
b) Ciri-ciri
dari piranti ini adalah sebagai berikut :
-
Proses pembacaan rekaman harus berurutan.
-
Tidak ada pengalamatan.
-
Data disimpan dalam blok-blok secara
sequential(berurutan).
-
Proses write hanya bisa dilakukan sekali
saja.
-
Kecepatan akses datanya, sangat tergantung :
* Kerapatan
pita
* Kecepatan
pita
* Lebar
celah/gap antar blok(Inter Record Gap)
c) Kelemahan
-
Akses langsung terhadap data lambat
-
Memerlukan penafsiran terhadap mesin
-
Masalah lingkungan
d)
Keuntungan
-
Panjang record tidak terbatas
-
Densitas data tinggi
-
Harga relatif murah
-
Kecepatan transfer data tinggi
b. Piranti Akses Direct ( Direct Access Storage Device
atau DASD). \
a) Contoh:
piranti akses tipe direct adalah cakram magnetic(magnetic disk) yang terdiri
dari hard disk atau floppy disk.
b) Ciri-
cirri dari piranti ini mempunyai :
- Pembacaan
rekaman tidak harus urut.
- Mempunyai alamat
- Data
dapat disimpan dalam karakter atau blok.
- Proses
write dapat dilakukan beberapa kali.
3. BATCH
PROCESSING
a.
Definisi
Batch processing adalah suatu model
pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur
pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch
ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang
terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam
jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
b.
Contoh
Contoh dari penggunaan batch processing
adalah e-mail dan transaksi batch
processing.
c.
Strategi Pengolahan
Batch
Untuk membantu merancang dan
mengimplementasikan sistem batch, batch blok aplikasi dan pola dasar
pembangunan harus disediakan untuk para desainer dan programer dalam bentuk
grafik struktur sampel dan kerang kode.
d.
Pilihan Pengolahan
Khas Untuk Batch Adalah
a)
Normal pengolahan di jendela batch selama
off-line
b)
Batch serentak / pengolahan on-line
c)
Pengolahan paralel banyak menjalankan batch
yang berbeda atau pekerjaan pada saat yang sama Partisi (pengolahan yaitu
banyak contoh pekerjaan yang sama pada saat yang sama)
d)
Kombinasi ini (Partisi Menggunakan
partisi). Urutan dalam daftar di atas mencerminkan kompleksitas pelaksanaan,
pengolahan di jendela batch yang paling mudah dan partisi yang paling kompleks
untuk diimplementasikan.
4. REAL-TIME SISTEM
a. Definisi
Real-time
system disebut juga system yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam
batas waktu yang telah ditentukan.
Aplikasi penggunaan system seperti ini adalah untuk memantau dan
mengontol peralatan motor, assembly line, dll.
b. Berdasarkan batasan waktu yang
dimilikinya, Real time system ini dibagi atas:
a) Hard Real time
b) Soft Real time
c) Firm Real time
c. Komponen dari Real time system ini
adalah:
a) Perangkat keras
b) Sistem Operasi Real time
c) Bahasa Pemrograman Real time
d) Sistem Komunikasi.
d. Berdasarkan response time dan dampaknya, maka komputasi real-time dapat dibedakan menjadi :
a) Sistem Hard Real-Time ( HRTS )
Sistem
hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan
waktu tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal.
Dalam definisi lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard real-time dapat
mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik.Secara umum, sebuah
proses di kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu dimana dibutuhkan untuk
menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwal dapat menjamin proses
untuk selesai atau menolak permintaan karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme
ini dikenal dengan resource reservation. Oleh karena itu setiap operasi harus
dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat
dilakukan dalam sistem dengan secondary storage atau virtual memory, karena
sistem seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk
mengeksekusi suatu proses.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem pengontrol
pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali tidak boleh
terjadi,karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang. Nyawa
penumpang yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika sistem
pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan kecelakaan
yang merenggut korban jiwa.
b) Sistem Soft Real-Time ( SRTS )
Komputasi
soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistem ini,proses yang
kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun menambah fungsi
soft real-time ke sistem time sharing mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan
pembagian sumber daya dan mengakibatkan delay yang lebih lama, atau mungkin
menyebabkan starvation, hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yang dapat
mendukung multimedia, grafik berkecepatan tinggi, dan variasi tugas yang tidak
dapat diterima di lingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time.
Contoh penerapan sistem ini dalam kehidupan
sehari-hari adalah pada alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang
menggunakan sistem ini telah lama digunakan, maka mesin tersebut dapat
mengalami penurunan kualitas,misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat
dibandingkan ketika masih baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan
kecelakaan atau akibat fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian
keuangan saja. Jika pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat
saja merasa tidak puas dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik
mesin.Setelah batas waktu yang diberikan telah habis, pada sistem hard
realtime,aplikasi yang dijalankan langsung dihentikan. Akan tetapi, pada sistem
softreal-time, aplikasi yang telah habis masa waktu pengerjaan
tugasnya,dihentikan secara bertahap atau dengan kata lain masih diberikan
toleransiwaktu.Mengimplementasikan fungsi soft real-time membutuhkan design
yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan sistem operasi. Pertama,sistem
harus punya prioritas penjadualan, dan proses real-time harus memiliki
prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas non real-time
dapat terjadi.Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin kecil latency,
semakin cepat real-time proses mengeksekusi.Untuk menjaga dispatch tetap
rendah, kita butuh agar system call untuk preemptible.
c) Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS )
Metoda ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System
(HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu
deadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).
Metoda ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System
(HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu
deadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).
e. Interaktif Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )
Pada
interaktif real-time, maka waktu deadlinennya bisa ditawar, artinya tidak
secara mutlak pada titik tertentu, tetapi tergantung dari kesepakatan yang
ditentukan dan fleksibel.
f. Probabilistic / Statistik
Metode
ini biasanya menggunakan teori probabilitas / teori kemungkinan dengan metoda
statistik.
g. Intelligence RTS
Metode
ini biasanya menggunakan Expert Systems / Kecerdasan buatan / Artifial
Inteligence atau Kendali Cerdas.
h. MissConception Tentang Real-Time System
Sistem
real-time merupakan suatu sistem yang mampu memproses tugas-tugas dan hasilnya
tepat waktu. Real-time ≈ Embedded System Real-Time tidak harus berwujud
Embedded System Sebagian embedded System besar sekali berhubungan dengan
Embedded System.
5. Diantara system
pemrosesan data real time dan batch system manakah yang efisien dan efektif :
Pertanyaan mengenai yang mana dari sistem
akuntansi berbasis computer batch system dan real-time yang
efektiv dan efisien itu bergantung pada kebutuhan dan kondisi perusahaan.
Berikut adalah penjelasan kelebihan dan kelemahan dari sistem batch dengan
sistem real-time:
A. Jeda
Waktu. Sistem batch menyusun transaksi ke dalam
kelompok-kelompok untuk pemrosesan. Dalam pendekatan ini selalu terdapat jeda
waktu antara terjadinya suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direfleksikan
dalam akun perusahaan. Sistem real-time memproses transaksi
secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul, sehingga tidak terdapat
jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dengan pencatatannya.
B. Sumber
Daya. Secara umum, sistem batch memerlukan lebih sedikit
sumber daya daripada sistem real-time. Perbedaan sumber daya
yang paling signifikan adalah dibidang pengembangan sistem dan operasi
computer. Karena sistem batch biasanya lebih sederhana
daripada sistem real-time, sistem batch cenderung
memiliki periode pengembangan yang lebih pendek dan lebih mudah untuk
dipelihara oleh para pemrogram.
C. Efisiensi
Operasional. Untuk sistem batch, record tertentu diproses setelah
peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional. Sedangkan untuk
sistem real-time, semua record yang berkaitan dengan peristiwa
diproses segera.
D. Efisiensi
vs Efektivitas. Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus
mempertimbangkan masalah efisiensi dan efektivitas. Jika akses segera ke
informasi saat ini penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan
pilihan yang logis. Jika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan pengaruh
yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional bias dicapai
melalui pemrosesan data secara batch, maka pemrosesan batch merupakan
pilihan yang tepat.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar