Jumat, 19 Oktober 2012

Sistem Informasi Psikologi ( Tugas Minggu Keempat )


a.       Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". data dapat berupa catatan – catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam database.
b.      Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi symbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi,
c.       Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan pada hardware computer dan digunakan software untuk memanipulasinya.
  2.     Terdapat dua jenis alat penyimpanan data file yang digunakan, yaitu: 
a.       Piranti Akses Serial ( Sequential Access Storage Device atau SASD). 
a)      Contoh: peralatan yang termasuk jenis ini adalah magnetic tape dan pita magnetic. 
b)       Ciri-ciri dari piranti ini adalah sebagai berikut : 
-          Proses pembacaan rekaman harus berurutan. 
-          Tidak ada pengalamatan. 
-          Data disimpan dalam blok-blok secara sequential(berurutan). 
-          Proses write hanya bisa dilakukan sekali saja. 
-          Kecepatan akses datanya, sangat tergantung : 
* Kerapatan pita 
* Kecepatan pita 
* Lebar celah/gap antar blok(Inter Record Gap) 
c)      Kelemahan
-          Akses langsung terhadap data lambat 
-          Memerlukan penafsiran terhadap mesin 
-          Masalah lingkungan 
d)     Keuntungan
-          Panjang record tidak terbatas 
-          Densitas data tinggi 
-          Harga relatif murah 
-          Kecepatan transfer data tinggi 
b.      Piranti Akses Direct ( Direct Access Storage Device atau DASD). \
a)      Contoh: piranti akses tipe direct adalah cakram magnetic(magnetic disk) yang terdiri dari hard disk atau floppy disk. 
b)      Ciri- cirri dari piranti ini mempunyai : 
- Pembacaan rekaman tidak harus urut. 
- Mempunyai alamat 
- Data dapat disimpan dalam karakter atau blok. 
- Proses write dapat dilakukan beberapa kali. 
  3.     BATCH PROCESSING
a.        Definisi
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
b.      Contoh
Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing.
c.       Strategi Pengolahan Batch
Untuk membantu merancang dan mengimplementasikan sistem batch, batch blok aplikasi dan pola dasar pembangunan harus disediakan untuk para desainer dan programer dalam bentuk grafik struktur sampel dan kerang kode.
d.      Pilihan Pengolahan Khas Untuk Batch Adalah
a)      Normal pengolahan di jendela batch selama off-line
b)      Batch serentak / pengolahan on-line
c)      Pengolahan paralel banyak menjalankan batch yang berbeda atau pekerjaan pada saat yang sama Partisi (pengolahan yaitu banyak contoh pekerjaan yang sama pada saat yang sama)
d)      Kombinasi ini (Partisi Menggunakan partisi). Urutan dalam daftar di atas mencerminkan kompleksitas pelaksanaan, pengolahan di jendela batch yang paling mudah dan partisi yang paling kompleks untuk diimplementasikan.
4.     REAL-TIME SISTEM
a.       Definisi
Real-time system disebut juga system yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan.  Aplikasi penggunaan system seperti ini adalah untuk memantau dan mengontol peralatan motor, assembly line, dll.
b.      Berdasarkan batasan waktu yang dimilikinya, Real time system ini dibagi atas:
a)      Hard Real time
b)      Soft Real time
c)      Firm Real time
c.       Komponen dari Real time system ini adalah:
a)      Perangkat keras
b)      Sistem Operasi Real time
c)      Bahasa Pemrograman Real time
d)     Sistem Komunikasi.
d.      Berdasarkan response time dan dampaknya, maka komputasi real-time dapat dibedakan menjadi :
a)      Sistem Hard Real-Time ( HRTS )
Sistem hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan waktu tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal. Dalam definisi lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard real-time dapat mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik.Secara umum, sebuah proses di kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu dimana dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwal dapat menjamin proses untuk selesai atau menolak permintaan karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme ini dikenal dengan resource reservation. Oleh karena itu setiap operasi harus dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam sistem dengan secondary storage atau virtual memory, karena sistem seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi suatu proses.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem pengontrol pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali tidak boleh terjadi,karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang. Nyawa penumpang yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika sistem pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan kecelakaan yang merenggut korban jiwa.
b)      Sistem Soft Real-Time ( SRTS )
Komputasi soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistem ini,proses yang kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun menambah fungsi soft real-time ke sistem time sharing mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan pembagian sumber daya dan mengakibatkan delay yang lebih lama, atau mungkin menyebabkan starvation, hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yang dapat mendukung multimedia, grafik berkecepatan tinggi, dan variasi tugas yang tidak dapat diterima di lingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time.
Contoh penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem ini telah lama digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas,misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika masih baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau akibat fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin.Setelah batas waktu yang diberikan telah habis, pada sistem hard realtime,aplikasi yang dijalankan langsung dihentikan. Akan tetapi, pada sistem softreal-time, aplikasi yang telah habis masa waktu pengerjaan tugasnya,dihentikan secara bertahap atau dengan kata lain masih diberikan toleransiwaktu.Mengimplementasikan fungsi soft real-time membutuhkan design yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan sistem operasi. Pertama,sistem harus punya prioritas penjadualan, dan proses real-time harus memiliki prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas non real-time dapat terjadi.Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin kecil latency, semakin cepat real-time proses mengeksekusi.Untuk menjaga dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk preemptible.
c)      Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS )
Metoda ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System
(HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu
deadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).
e.       Interaktif Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )
Pada interaktif real-time, maka waktu deadlinennya bisa ditawar, artinya tidak secara mutlak pada titik tertentu, tetapi tergantung dari kesepakatan yang ditentukan dan fleksibel.
f.       Probabilistic / Statistik
Metode ini biasanya menggunakan teori probabilitas / teori kemungkinan dengan metoda statistik.
g.      Intelligence RTS
Metode ini biasanya menggunakan Expert Systems / Kecerdasan buatan / Artifial Inteligence atau Kendali Cerdas.
h.      MissConception Tentang Real-Time System
Sistem real-time merupakan suatu sistem yang mampu memproses tugas-tugas dan hasilnya tepat waktu. Real-time ≈ Embedded System Real-Time tidak harus berwujud Embedded System Sebagian embedded System besar sekali berhubungan dengan Embedded System.
  5.     Diantara system pemrosesan data real time dan batch system manakah yang efisien dan efektif :
Pertanyaan mengenai yang mana dari sistem akuntansi berbasis computer batch system dan real-time yang efektiv dan efisien itu bergantung pada kebutuhan dan kondisi perusahaan. Berikut adalah penjelasan kelebihan dan kelemahan dari sistem batch dengan sistem real-time:
A.    Jeda Waktu. Sistem batch menyusun transaksi ke dalam kelompok-kelompok untuk pemrosesan. Dalam pendekatan ini selalu terdapat jeda waktu antara terjadinya suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direfleksikan dalam akun perusahaan. Sistem real-time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul, sehingga tidak terdapat jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dengan pencatatannya.
B.     Sumber Daya. Secara umum, sistem batch memerlukan lebih sedikit sumber daya daripada sistem real-time. Perbedaan sumber daya yang paling signifikan adalah dibidang pengembangan sistem dan operasi computer. Karena sistem batch biasanya lebih sederhana daripada sistem real-time, sistem batch cenderung memiliki periode pengembangan yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara oleh para pemrogram.
C.     Efisiensi Operasional. Untuk sistem batch, record tertentu diproses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional. Sedangkan untuk sistem real-time, semua record yang berkaitan dengan peristiwa diproses segera.
D.    Efisiensi vs Efektivitas. Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangkan masalah efisiensi dan efektivitas. Jika akses segera ke informasi saat ini penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan pilihan yang logis. Jika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional bias dicapai melalui pemrosesan data secara batch, maka pemrosesan batch merupakan pilihan yang tepat.
  
   REFERENSI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar