TUGAS MATA KULIAH
SOFTSKILL
NAMA : Fanita Rohimma
NPM : 12509572
JURUSAN : PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alloh SWT. Bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi dan Teknologi Internet (Softskill) dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yangsaya hadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
- Dosen pembimbing Softskill yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada saya sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
- Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….…1
C. Tujuan………………………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian……………………………………………………………………………………2
B. Ragam Metode Pembelajaran …………………………………………………….…………3
C. Manfaat media pembelajaran …………………………………………………………….…5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………………………..6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..……...7
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..……...7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah tentang media teknologi yang berkaitan dengan Psikologi Pendidikan.
C. TUJUAN
Untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Psikologi dan Teknologi Internet.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
2
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini .kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan.
sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
B. Ragam Metode Pembelajaran
Untuk membelajarkan peserta didik sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Ada beberapa pendekatan pembelajaran, yaitu :
1. PendekatanBehavioral, yaitu pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi.
2. Pendekatan kognitifyang memiliki 4 pendekatan kognitif utama, yaitu:
Kognitis sosial, pemrosesan informasi kognitif, konstruktivis kognitif, dan konstruktifis sosial.
Dengan menambahkan 4 pendekatan kognitif ini pada pendekatanbehavioral, semuanya menunjuang pemahaman kita tentang bagaimana anak belajar.
3
Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kondisi yang dihadapi, diantaranya:
1. Koperatif (CL, Cooperative Learning)
2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education)
4. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
5. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
6. Problem Solving
7. Problem Posing
8. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
9. Probing-prompting
10. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)
Berbicara strategi pembelajaran, pada dasarnya bicara tentang bagaimana memilih, menentukan metode dan media serta meramukeduanya dalam suatu kondisi tertentu menjadi suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jadi, preskripsi alias resepnya adalah begini:
o Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (jika mengacu kepada domain menurutBloom: kognitif, psikomotorik, afektif atau kombinasi semuanya);
o Dengan kondisi tertentu (baik karakteristik siswa tertentu, maupun kondisi lingkungan, sekolah, sosial, budaya dan lain-lain);
4
o Kombinasi metode dan media apa saja yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajarantersebut secara efektif, efisien dan menyenangkan tentunya.
Resep tersebut diatas sebenarnya diadaptasi dari resep yang dikemukakan oleh Reigeluth. Dan ekarang, harus ada pemaksimalan yang diadaptasi baik dari pengajar, maupun peserta didiknya. Harus ada korelasi yang positif dari berbagai aspek yang ada hubungannya dengan pembelajaran. Perlu diingat, bahwa dewasa ini, sudah bukan zamannya lagi proses pembelajaran yang biasanya siswa hanya datang, duduk, diam, pulang. Harus ada interaksi yang lebih aktif antara kedua belah pihak. Karena itulah metode pembelajaran dipergunakan, sehingga tercipta simbiosismutualisme.
C. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
5
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
6
DAFTAR PUSTAKA
ψ Munir. 2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
ψ Santrock, J.W. 2008.Psikologi Pendidikan, edisi kedua.Jakarta: Kencana
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar